Free Widgets

Rabu, 20 April 2011

Pembentukan Karakter SDM

Pengaruhi Pengelolaan & Kelangsungan SDA

Sujarni, S.Pd, MA
Sistem manajemen yang kuat, baik itu di sektor swasta yang berorientasi profit, sektor publik dengan orientasi benefit atau organisasi maupun dibidang pemerintahan, sangatlah berkepentingan terhadap tercapainya visi. Segala daya upaya akan diperdayakan, setiap elemen harus memberikan kontribusi demi tercapainya visi yang dicita-citakan bersama.
Elemen adalah unit kerja terbawah hingga unit kerja pada tingkat atas, atau pribadi pada level terbawah hingga level teratas, semua elemen itu harus memliki keterkaitan dan harus bisa berkerjasama dalam menuju suatu titik yaitu visi. Sebuah organisasi yang asal jalan, tidak tahu pasti tujuannya adalah sebuah kesia-siaan.
“ Seorang manusia yang tidak tahu maksud dihadirkannya ke dunia serta tidak tahu akhir perjalanan yang ditujunya, adalah sebuah kesia-siaan “ ungkap Sujarni.
Manajemen kerja yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, harus dikelola secara profesional.
“ Pengelolaan unit kerja yang profesional akan membentuk budaya kerja yang profesional pula, sebaliknya jika hanya seadanya dan sekedar asal menentukan kebijakan, tanpa didukung pemikiran yang mendalam, sistematis dan strategis, tentunya akan menghasilkan budaya kerja yang seadanya dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi yang kurang baik. “ terang Ayah empat orang anak ini kepada Integritas.
Apabila dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, sumber daya manusia (Human Resources) adalah faktor utama produksi yang kompleks.
Dalam rangka pengelolaan sumber daya manusia, salah satu teori yang dapat dijadikan acuan atau sekedar sebuah pertimbangan dalam pengelolaan faktor sumber daya manusia adalah teori “Kepuasan kerja”.
Seseorang yang tingkat kepuasan kerjanya tinggi akan memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja akan membuat seseorang menjaga komitmen, pro aktif terhadap kepentingan visi, membela dan menjaga nama baik manajemen kerja.
“ Jika SDM itu tidak puas terhadap pekerjaannya, maka ia akan memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya, tidak perduli dengan komitmen kerja dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. “ kata Aloy sapaan akrabnya.
Kepuasan kerja (Job Satisfaction) yang dimaksudkan disini adalah keadaan emosional karyawan/pegawai, di mana antara nilai balas jasa kerja (upah) yang diterima karyawan/pegawai dari perusahaan sesuai dengan tingkat nilai balas jasa yang memang di inginkan.
Jika kita lihat di Indonesia, banyak kebijakan yang dibuat oleh pengambil kebijakan tidak didasarkan kepada hasil penelitian yang mendalam. Sehingga mengakibatkan banyak kegiatan atau proyek yang mubazir. Penelitian yang mendalam sangat penting bagi para pengambil kebijakan, agar keputusan atau kebijakan yang dibuat menjadi akurat ketika dilaksanakan.
Hal ini berkaitan langsung dengan unit-unit sistem kerja yang memiliki fungsi masing-masing, penanggung jawab, pelaksana dan pengawas. Sumber daya yang bertanggung jawab akan memberikan kontribusi yang tidak mementingkan di sendiri sehingga tujuan awal di anggarkannya dana untuk pembangunan tersebut akan tepat sasaran.
Penelitian dalam jangka pendek hanya membuang-buang anggaran dan tidak efisien. Namun, jika dalam jangka menengah atau panjang tentunya akan nyata bahwa penelitian yang akurat itu akan mengefisienkan dan mengefektifkan kegiatan atau proyek yang dilaksanakan.
Peranan sumber daya manusia (SDM) terhadap peningkatan sumber daya alam (SDA) sangat berpengaruh terhadap kelangsungan fungsi pembangunan yang mengorbankan sumber-sumber daya alam yang ada.
                            
1)      Hutan
Hutan di propinsi Kalbar terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pembukaan lahan untuk perkebunan dan lalu lintas mengalami peningkatan. Namun tidak sedikit jumlah SDM (pekerja) yang harus mengalami pemutusan kerja tanpa menerima hak-hak mereka sebagai karyawan.

2) Konservasi
Sebagai akibat dari pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan, maka dapat di lihat dampaknya seperti terjadinya penurunan keanekaragaman hayati.

3) Pendidikan lingkungan
Pendidikan akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku individu, kelompok maupun masyarakat. Dalam upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan, maka sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai lingkungan perlu dilakukan bagi manusia pada berbagai tingkat umur, pendidikan dan latar belakang lainnya. Pendidikan lingkungan yang bagaimana agar mengenai sasaran perlu dikaji. Beberapa penelitian yang terkait dengan hal ini antara lain: a) model kurikulum pendidikan lingkungan di tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. b) model pendidikan lingkungan bagi masyarakat. c) model pendidikan lingkungan bagi para tokoh masyarakat dan pejabat. d) kajian faktor-faktor penghambat pendidikan lingkungan. e) kajian kearifan lokal yang terkait dengan lingkungan. f) kajian tentang pengetahuan, persepsi, sikap dan perilaku masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.

4) Potensi sumber daya alam
Untuk memahami sumber daya alam mana yang dapat dikembangkan oleh pengambil kebijakan, kita perlu mengetahui dan mengevaluasi potensi sumber daya alam. Tanpa kajian tentang potensi yang menyeluruh, kita dapat mengambil keputusan yang justru membahayakan bagi kelestarian lingkungan dan tidak ekonomis.

5) Limbah dan pengolahan limbah

Dalam rangka meminimalisasi dampak negatif dari limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, maka pengelolaan limbah perlu dilakukan. Sejauh mana para pelaku pembangunan memperhatikan hal ini perlu dikaji ulang.

Beberapa penelitian yang dapat dilakukan :
 a) tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. b) tingkat kepatuhan pelaku pembangunan terhadap peraturan yang mengatur tentang pengelolaan limbah. c) perilaku individu, kelompok dan masyarakat terhadap pengelolaan sampah. d) model pengolahan sampah kota di Bengkulu. e) dan lain-lain.
 
6. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Penelitian merupakan salah satu hal yang utama sebagai pedoman dalam melakukan pembangunan berkelanjutan. Faktor sistem kerja yang berkualitas serta analisis lebih mendalam tentang potensi dan prioritas penelitian, akan melahirkan pembangunan-pembangunan yang benar-benar tepat sasaran.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host