Free Widgets

Sabtu, 19 Maret 2011

Suprianus Pian


Sosok Cabup Baru Yang Matang Pengalaman
  
SUPRIANUS PIAN
 Menilai, menimbang dan memuji yang namanya riwayat hidup seorang Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) itu sah-sah saja, namun yang harus menjadi perhatian secara seksama adalah sistem manajemen serta langkah kerja (Program Kerja) kedepan, yang nantinya menjadi langkah/acuan Cabup dan Cawabup dalam membangun daerah.
Nama Suprianus Pian T.A, S.E, M.M, M.Si. mungkin masih asing bagi sebagian masyarakat di kab. Landak namun tidak bagi mereka yang sejak awal memperhatikan perkembangan politik di daerah tersebut.
Lahir di Pahauman Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak. Pria yang sehari-hari disapa Pak Pian ini mengawali pengabdiannya di dunia pendidikan sejak tahun 1987 di Yayasan Perguruan Tinggi Widya Dharma Kota Pontianak.
Selama ini beliau aktif sebagai dosen Ilmu Ekonomi di Widya Dharma, ayah dari 4 orang anak ini pernah menjabat sebagai Direktur Akademi Administrasi Widya Dharma dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 dipercaya sebagai Direktur Akademi Keuangan & Perbankan (AKUB) Graha Arta Khatulistiwa Pontianak dan menjadi dosen terbang pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Kota Singkawang dari tahun 2006 sampai sekarang.
Selain aktif di dunia Pendidikan pria yang konsisten membimbing mahasiswa dari pedalaman ini juga pernah menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan, tidak hanya dunia pendidikan dan perusahaan, dunia politik sudah mulai dirambahnya sejak tahun 80’an, keprihatinannya terhadap masyarakat kecil mengantarkan Suprianus Pian terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat periode 1999 sampai 2004 untuk wilayah pemilihan Kabupaten Landak.
Berdasarkan “ RIWAYAT HIDUP ” dari Pak Pian, Cabup Kab. Landak dalam Pemilukada Landak 2011, sebetulnya tidak diragukan lagi. Mungkin bagi sebagian masyarakat kehadiran Pak Pian masih asing khususnya di Kab. Landak.
 “ Bila hendak mandi, sekaliguslah basah jangan setengah-setengah. ” tutur Pian.
“ Saya sudah mulai berpolitik sejak tahun 80’an dan saya merasa terpanggil untuk lebih berada ditengah-tengah masyarakat Kab. Landak. ” lanjutnya.
“ Dengan adanya Pemilukada Kab. Landak 2011 inilah, saya merasa terpanggil sabagai putra daerah dan berharap masyarakat bisa lebih mengenal saya. Selain dukungan dan motivasi dari kerabat dan rekan, salah satu yang menjadi keinginan saya mencalonkan diri sebagai Cabup adalah supaya masyarakat khususnya di Kab. Landak bisa lebih mengenal saya.” jelas pria ramah ini via telp.
Terpilih atau tidaknya itu adalah keputusan masyarakat yang memilih. “ Kalah dan menang itu sudah biasa namun cara menyingkapi dan menjalankannya


itu yang perlu menjadi komitmen setiap Cabup dan Cawabup Kab. Landak. “ tuturnya.
Ketika disinggung mengenai pesaing-pesaingnya yang telah lebih dulu berjuang di Kab. Landak, Pian mengaku tidak terlalu khawatir.



“ Saya dan juga mereka para cabup dan cawabup, sama-sama ingin kabupaten Landak ini lebih maju dan sejahtera. Jadi siapapun yang terpilih nantinya tentu itu adalah pilihan masyarakat dan semoga apa yang menjadi alasan mereka memilih dapat direalisasikan dengan bijak dan baik, “ ungkap Dosen yang dikenal ramah oleh mahasiswanya ini.
Warren Bennis dan Burt Nanus menulis “ Akumulasi kepercayaan adalah ukuran legitimasi kepemimpinan “. Kepercayaan publik terhadap pemimpinnya adalah yang utama. Namun disamping kepercayaan itu, seorang pemimpin haruslah mampu mengembangkan kemampuannya, menyalurkan kekuatan ide dan gagasan-gagasan kepada pengikutnya, baik itu melalui pidato, tulisan dan teladan.
Pian menjelaskan, kepercayaan adalah hal yang menjadi dasar bagi setiap hubungan manusia.
“ Otoritas pemimpin ditentukan oleh kepercayaan dan jika kepercayaan itu hilang, barangkali yang tersisa adalah kekuasaan. “ terangnya.
Di dunia pendidikan dalam menerima isi dan pesan suatu pembelajaran ditentukan oleh besar kecilnya tingkat kepercayaan murid terhadap gurunya. Kepercayaan adalah modal dasar seorang pemimpin untuk membentuk karateristik-karakteristik kepemimpinan. Karakteristik itu meliputi berbagai unsur, diantaranya : Visi dan nilai, Kebijaksanaan dan Keberanian, Kepercayaan dan Suara.
“ Kami percaya pak Pian mampu mengemban amanah sebagai kepala daerah, untuk itu kami siap dan bersedia menjadi Relawan Pian Oke (REPO) dalam Pemilukada 2011 ini. “ kata salah satu tim REPO.
“ Saya juga sangat membutuhkan kepercayaan dari masyarakat, tanpa kepercayaan itu mustahil saya dapat menjadi pemimpin yang bukan sekadar pemimpin. Dari kepercayaan itu nantinya menjadi bekal yang menyemangati saya dalam mensukseskan visi, misi serta program kerja yang telah saya dan rekan-rekan susun jika terpilih menjadi Bupati nantinya. “ ujar Pian semangat.
“ Bila memang bapak Pian nantinya terpilih menjadi Bupati Kab. Landak (Aamiin…), tolong perjuangkan hak-hak rakyat, serta bangun dan arahkan Kab. Landak kearah yang lebih baik.! ” ujar salah satu masyarakat Kab. Landak, namun ia enggan namanya dipublikasikan.
Pak Pian mungkin adalah salah satu sosok pejuang pendidikan untuk anak daerah khususnya dari daerah pedalaman, ia sudah tahu dan paham bagaimana susahnya memperjuangkan hal itu.
“ Ia tidak mengenal lelah, tidak kenal berapa materi yang telah dikucurkan. Disini harapan kami selaku Mahasiswa sekaligus putra-putri harapan Kab. Landak kedepan, untuk Cabup/Cawabup yang nantinya terpilih “ JANGAN PERNAH PRIORITASKAN KEPENTINGAN PRIBADI, GOLONGAN DAN KEKUASAAN “, tapi utamakanlah “ KEPENTINGAN MASYARAKAT ”. Kemudian kami tidak membutuhkan terlalu banyak ocehan dan janji-janji disini.! ” ungkap Steven Mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di Kota Pontianak yang berasal dari Kab. Landak.
Memang pada kenyataannya disetiap kali dan di berbagai daerah pemilihan pesta Demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah ini selalu diwarnai dengan janji yang ujung-ujungnya “ MELESET… ”.
Yang dibutuhkan itu adalah INTEGRITAS, LOYALITAS, KETEGASAN dari seorang pemimpin. Jika di lihat secara nyata, Kab. Landak bisa dikategorikan sebagai kabupaten yang mulai berkembang. Kita lihat satu per-satu sektor-sektor pembangunan yang ada dan telah banyak yang dibenahi.
Namun disamping itu masih perlu adanya pembenahan disektor-sektor tertentu, memantapkan kebijakan-kebijakan yang masih jalan di tempat serta memperbaiki/membangun sarana dan prasarana yang berfungsi memperlancar pembangunan maupun dibidang lainnya.
Ketua AWI Kalbar, Budi S Gautama berpesan kepada seluruh masyarakat didaerah pemilihan agar menggunakan hak mereka sebagai pemilih dengan sebaik-baiknya.
“ Pilihlah yang sesuai hati nurani, jangan sekadar ikut-ikutan. Kenali siapa calon pemimpin kalian karena itu menentukan langkah kebijakan pengembangan daerah menuju kesejahteraan yang lebih baik dan maju. Dan untuk para politisi khususnya para calon-calon Bupati dan Wakil Bupati, bersainglah secara sehat. Menang dan kalah itu biasa dalam pemilihan, yang terpenting lakukan yang terbaik dan masyarakat akan menilai itu. “ terang Budi sapaan akrabnya. (etr)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host