Free Widgets

Kamis, 31 Maret 2011

SKU INTEGRITAS April 2011 - Hal 6

Click Image For View Full Screen

Senin, 21 Maret 2011

SKU ITEGRITAS April 2011 - Hal 12

Click Image For View Full Screen

Profil SUHERMAN, AMD

Click Image For View Full Image

Sabtu, 19 Maret 2011

Suprianus Pian


Sosok Cabup Baru Yang Matang Pengalaman
  
SUPRIANUS PIAN
 Menilai, menimbang dan memuji yang namanya riwayat hidup seorang Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) itu sah-sah saja, namun yang harus menjadi perhatian secara seksama adalah sistem manajemen serta langkah kerja (Program Kerja) kedepan, yang nantinya menjadi langkah/acuan Cabup dan Cawabup dalam membangun daerah.
Nama Suprianus Pian T.A, S.E, M.M, M.Si. mungkin masih asing bagi sebagian masyarakat di kab. Landak namun tidak bagi mereka yang sejak awal memperhatikan perkembangan politik di daerah tersebut.
Lahir di Pahauman Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak. Pria yang sehari-hari disapa Pak Pian ini mengawali pengabdiannya di dunia pendidikan sejak tahun 1987 di Yayasan Perguruan Tinggi Widya Dharma Kota Pontianak.
Selama ini beliau aktif sebagai dosen Ilmu Ekonomi di Widya Dharma, ayah dari 4 orang anak ini pernah menjabat sebagai Direktur Akademi Administrasi Widya Dharma dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 dipercaya sebagai Direktur Akademi Keuangan & Perbankan (AKUB) Graha Arta Khatulistiwa Pontianak dan menjadi dosen terbang pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Kota Singkawang dari tahun 2006 sampai sekarang.
Selain aktif di dunia Pendidikan pria yang konsisten membimbing mahasiswa dari pedalaman ini juga pernah menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan, tidak hanya dunia pendidikan dan perusahaan, dunia politik sudah mulai dirambahnya sejak tahun 80’an, keprihatinannya terhadap masyarakat kecil mengantarkan Suprianus Pian terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat periode 1999 sampai 2004 untuk wilayah pemilihan Kabupaten Landak.
Berdasarkan “ RIWAYAT HIDUP ” dari Pak Pian, Cabup Kab. Landak dalam Pemilukada Landak 2011, sebetulnya tidak diragukan lagi. Mungkin bagi sebagian masyarakat kehadiran Pak Pian masih asing khususnya di Kab. Landak.
 “ Bila hendak mandi, sekaliguslah basah jangan setengah-setengah. ” tutur Pian.
“ Saya sudah mulai berpolitik sejak tahun 80’an dan saya merasa terpanggil untuk lebih berada ditengah-tengah masyarakat Kab. Landak. ” lanjutnya.
“ Dengan adanya Pemilukada Kab. Landak 2011 inilah, saya merasa terpanggil sabagai putra daerah dan berharap masyarakat bisa lebih mengenal saya. Selain dukungan dan motivasi dari kerabat dan rekan, salah satu yang menjadi keinginan saya mencalonkan diri sebagai Cabup adalah supaya masyarakat khususnya di Kab. Landak bisa lebih mengenal saya.” jelas pria ramah ini via telp.
Terpilih atau tidaknya itu adalah keputusan masyarakat yang memilih. “ Kalah dan menang itu sudah biasa namun cara menyingkapi dan menjalankannya


itu yang perlu menjadi komitmen setiap Cabup dan Cawabup Kab. Landak. “ tuturnya.
Ketika disinggung mengenai pesaing-pesaingnya yang telah lebih dulu berjuang di Kab. Landak, Pian mengaku tidak terlalu khawatir.



“ Saya dan juga mereka para cabup dan cawabup, sama-sama ingin kabupaten Landak ini lebih maju dan sejahtera. Jadi siapapun yang terpilih nantinya tentu itu adalah pilihan masyarakat dan semoga apa yang menjadi alasan mereka memilih dapat direalisasikan dengan bijak dan baik, “ ungkap Dosen yang dikenal ramah oleh mahasiswanya ini.
Warren Bennis dan Burt Nanus menulis “ Akumulasi kepercayaan adalah ukuran legitimasi kepemimpinan “. Kepercayaan publik terhadap pemimpinnya adalah yang utama. Namun disamping kepercayaan itu, seorang pemimpin haruslah mampu mengembangkan kemampuannya, menyalurkan kekuatan ide dan gagasan-gagasan kepada pengikutnya, baik itu melalui pidato, tulisan dan teladan.
Pian menjelaskan, kepercayaan adalah hal yang menjadi dasar bagi setiap hubungan manusia.
“ Otoritas pemimpin ditentukan oleh kepercayaan dan jika kepercayaan itu hilang, barangkali yang tersisa adalah kekuasaan. “ terangnya.
Di dunia pendidikan dalam menerima isi dan pesan suatu pembelajaran ditentukan oleh besar kecilnya tingkat kepercayaan murid terhadap gurunya. Kepercayaan adalah modal dasar seorang pemimpin untuk membentuk karateristik-karakteristik kepemimpinan. Karakteristik itu meliputi berbagai unsur, diantaranya : Visi dan nilai, Kebijaksanaan dan Keberanian, Kepercayaan dan Suara.
“ Kami percaya pak Pian mampu mengemban amanah sebagai kepala daerah, untuk itu kami siap dan bersedia menjadi Relawan Pian Oke (REPO) dalam Pemilukada 2011 ini. “ kata salah satu tim REPO.
“ Saya juga sangat membutuhkan kepercayaan dari masyarakat, tanpa kepercayaan itu mustahil saya dapat menjadi pemimpin yang bukan sekadar pemimpin. Dari kepercayaan itu nantinya menjadi bekal yang menyemangati saya dalam mensukseskan visi, misi serta program kerja yang telah saya dan rekan-rekan susun jika terpilih menjadi Bupati nantinya. “ ujar Pian semangat.
“ Bila memang bapak Pian nantinya terpilih menjadi Bupati Kab. Landak (Aamiin…), tolong perjuangkan hak-hak rakyat, serta bangun dan arahkan Kab. Landak kearah yang lebih baik.! ” ujar salah satu masyarakat Kab. Landak, namun ia enggan namanya dipublikasikan.
Pak Pian mungkin adalah salah satu sosok pejuang pendidikan untuk anak daerah khususnya dari daerah pedalaman, ia sudah tahu dan paham bagaimana susahnya memperjuangkan hal itu.
“ Ia tidak mengenal lelah, tidak kenal berapa materi yang telah dikucurkan. Disini harapan kami selaku Mahasiswa sekaligus putra-putri harapan Kab. Landak kedepan, untuk Cabup/Cawabup yang nantinya terpilih “ JANGAN PERNAH PRIORITASKAN KEPENTINGAN PRIBADI, GOLONGAN DAN KEKUASAAN “, tapi utamakanlah “ KEPENTINGAN MASYARAKAT ”. Kemudian kami tidak membutuhkan terlalu banyak ocehan dan janji-janji disini.! ” ungkap Steven Mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di Kota Pontianak yang berasal dari Kab. Landak.
Memang pada kenyataannya disetiap kali dan di berbagai daerah pemilihan pesta Demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah ini selalu diwarnai dengan janji yang ujung-ujungnya “ MELESET… ”.
Yang dibutuhkan itu adalah INTEGRITAS, LOYALITAS, KETEGASAN dari seorang pemimpin. Jika di lihat secara nyata, Kab. Landak bisa dikategorikan sebagai kabupaten yang mulai berkembang. Kita lihat satu per-satu sektor-sektor pembangunan yang ada dan telah banyak yang dibenahi.
Namun disamping itu masih perlu adanya pembenahan disektor-sektor tertentu, memantapkan kebijakan-kebijakan yang masih jalan di tempat serta memperbaiki/membangun sarana dan prasarana yang berfungsi memperlancar pembangunan maupun dibidang lainnya.
Ketua AWI Kalbar, Budi S Gautama berpesan kepada seluruh masyarakat didaerah pemilihan agar menggunakan hak mereka sebagai pemilih dengan sebaik-baiknya.
“ Pilihlah yang sesuai hati nurani, jangan sekadar ikut-ikutan. Kenali siapa calon pemimpin kalian karena itu menentukan langkah kebijakan pengembangan daerah menuju kesejahteraan yang lebih baik dan maju. Dan untuk para politisi khususnya para calon-calon Bupati dan Wakil Bupati, bersainglah secara sehat. Menang dan kalah itu biasa dalam pemilihan, yang terpenting lakukan yang terbaik dan masyarakat akan menilai itu. “ terang Budi sapaan akrabnya. (etr)

Pemilukada 2011


Figur Cabup & Cawabup Baru Mesti Dipertimbangkan


Kabupaten (kab) Sambas dan Landak akan memasuki babak baru dalam dunia perpolitikan khususnya dalam pergantian kepala daerah serta wakilnya (Bupati/Wakil Bupati), melalui pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) untuk periode 2011-2016.
Di antara wajah-wajah lama hadir wajah-wajah baru yang tidak begitu akrab atau terasa asing bagi masyarakat di daerah pemilihan. Ini adalah fenomena yang lazim dijumpai pada setiap Pemilukada dan penilaian masyarakat-pun masih cenderung ke arah “ Tanda Tanya Besar “ mengenai kinerjanya.
Tak jarang masyarakat (Pemilih) menilai kinerja sosok-sosok baru tersebut dalam memimpin daerah menjadi penuh pertimbangan, terutama mengingat mereka nantinya akan menjadi tumpuan dan harapan dalam menjalankan kebijakan-kebijakan pembangunan yang berorientasikan pengembangan serta kemajuan daerah.
Didalam suatu Negara yang Demokratis hal itu sah-sah saja, karena inti dan tujuan pemilihan kepala daerah ini adalah untuk mereka (masyarakat), pemimpin yang baik akan membawa perubahan yang lebih baik pula kedepannya. Kesejahteraan sosial dan ekonomi menjadi tanggung jawab kepala daerah melalui gebrakan-gebrakan program kerja yang dilandasi dengan kejujuran dan komitmen untuk lebih baik dari hari-hari kemarin.
Sanggup atau tidaknya sosok baru yang maju untuk menjadi pemimpin, tentunya jangan dijadikan momok yang terlalu ditakutkan. Setiap individu memiliki kualitas intelektual dan cara kerja yang berbeda dan yang perlu diperhatikan adalah “ Apa tujuan mereka.? “ Apabila untuk memperkaya diri, golongan dan orang tertentu… maka jauhkanlah sejauh-jauhnya dari daftar orang-orang terpilih.!
“ Mereka yang mencalonkan diri untuk menduduki kursi Kepala Daerah tentunya dibekali dengan pemikiran yang sudah matang. Menjadi kepala daerah itu tidak mudah, salah membuat kebijakan beresiko terhadap kelangsungan pembangunan daerah. “ tutur salah satu mantan Anggota Dewan Propinsi yang tidak ingin namanya disebutkan.
“ Justru dengan kehadiran sosok-sosok baru tersebut memberikan iklim yang segar diranah perpolitikan. Dan juga membuktikan bahwa keinginan untuk membangun daerah masih dimiliki dan tertanam dijiwa para generasi-generasi bangsa. Jadi, yang perlu diperhatikan itu adalah visi, misi, program-program kerja dan tentunya latar belakang mereka yang mendukung terlaksananya nilai-nilai tersebut jika terpilih menjadi kepala daerah. “ tambahnya.
Setiap sesuatu yang sudah direncanakan dan dikemas rapi tentunya berorienatsi pada kemampuan dalam melaksanakanya dan telah bercermin pada kemampuan diri masing-masing. Contoh yang mudah dan sederhana seperti keinginan untuk membuat kue, seseorang harus mengerti mengenai bahan-bahan campuran/adonan dan cara pembuatannya, jika ilmu yang dimiliki hanya sekadar bisa mencicipi tentunya kue tersebut tidak akan sesuai dengan selera dan orangpun akan enggan memakannya. Namun sebaliknya, jika orang itu paham dan mengerti tata cara pembuatannya, maka hasilnya-pun akan memuaskan dan orangpun akan senang dan memuji hasil kerjanya.

- Visi, Misi dan Program Kerja
 Jika agenda program kerja Cabup/Cawabup dinilai cocok dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah khususnya lagi bagi masyarakat, maka tidak ada salahnya menjatuhkan pilihan kepada Cabup/Cawabup tersebut. Ingat... mereka maju bukan sekadar lewat atau mengotori kertas suara pemilihan, namun dikarenakan kemantapan dalam penyusunan rencana-rencana kerja yang berimbang dengan SDM Cabup/Cawabup itu sendiri, yang nantinya akan dibantu oleh perangkat-perangkat pemerintah yang ada.
Amanah sebagai kepala daerah itu tidak seperti membuat kue, akan tetapi 100 kali lebih rumit. Setiap kebijakan, ide dan gagasan diperlukan pemikiran serta rencana yang benar-benar solid agar dapat direalisasikan secara efisien dan efektif. Ditunjang dengan komitmen yang tegas dan dukungan mayoritas dari masyarakat, maka tujuan awal yang mulia dari para Cabup/Cawabup akan tepat sasaran dan terealisasi dengan baik.
Program kerja yang disampaikan dan terkesan tidak bertele-tele, janganlah hanya disaat kampanye saja. Seperti kenyataan yang masih sering terjadi di berbagai daerah di tanah air, demontrasi meminta kemunduran kepala daerah dari kursi kepemimpinannya masih terdengar. Banyak masyarakat bahkan simpatisan yang kecewa karena janji-janji yang diteriakan saat kampanye berubah menjadi hembusan angin belaka.
“ Masyarakat saat sekarang adalah masyarakat yang pintar dan kritis, lebih melihat bukti bukan basa-basi. “ kata Dian Mahasiswi jurusan hukum yang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi ternama di Pontianak.
Perubahan pembangunan ke-arah lebih baik adalah cita-cita bersama yang sudah tertanam sejak zaman penjajahan dulu, mampu menjadi teladan yang baik dimata masyarakat dan bijaksana dalam pengambilan keputusan, haruslah dimiliki setiap pemimpin.
Jangan pernah menyia-nyiakan harapan yang tulus dari hati nurani masyarakat. Berpegang teguhlah pada Agama, Undang-Undang dan Pancasila niscaya menjadi pemimpin yang dicintai, pemimpin yang mewarisi ahklak yang baik akan terwujud. Aamiin.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host