Free Widgets

Sabtu, 19 Maret 2011

Pemilukada 2011


Figur Cabup & Cawabup Baru Mesti Dipertimbangkan


Kabupaten (kab) Sambas dan Landak akan memasuki babak baru dalam dunia perpolitikan khususnya dalam pergantian kepala daerah serta wakilnya (Bupati/Wakil Bupati), melalui pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) untuk periode 2011-2016.
Di antara wajah-wajah lama hadir wajah-wajah baru yang tidak begitu akrab atau terasa asing bagi masyarakat di daerah pemilihan. Ini adalah fenomena yang lazim dijumpai pada setiap Pemilukada dan penilaian masyarakat-pun masih cenderung ke arah “ Tanda Tanya Besar “ mengenai kinerjanya.
Tak jarang masyarakat (Pemilih) menilai kinerja sosok-sosok baru tersebut dalam memimpin daerah menjadi penuh pertimbangan, terutama mengingat mereka nantinya akan menjadi tumpuan dan harapan dalam menjalankan kebijakan-kebijakan pembangunan yang berorientasikan pengembangan serta kemajuan daerah.
Didalam suatu Negara yang Demokratis hal itu sah-sah saja, karena inti dan tujuan pemilihan kepala daerah ini adalah untuk mereka (masyarakat), pemimpin yang baik akan membawa perubahan yang lebih baik pula kedepannya. Kesejahteraan sosial dan ekonomi menjadi tanggung jawab kepala daerah melalui gebrakan-gebrakan program kerja yang dilandasi dengan kejujuran dan komitmen untuk lebih baik dari hari-hari kemarin.
Sanggup atau tidaknya sosok baru yang maju untuk menjadi pemimpin, tentunya jangan dijadikan momok yang terlalu ditakutkan. Setiap individu memiliki kualitas intelektual dan cara kerja yang berbeda dan yang perlu diperhatikan adalah “ Apa tujuan mereka.? “ Apabila untuk memperkaya diri, golongan dan orang tertentu… maka jauhkanlah sejauh-jauhnya dari daftar orang-orang terpilih.!
“ Mereka yang mencalonkan diri untuk menduduki kursi Kepala Daerah tentunya dibekali dengan pemikiran yang sudah matang. Menjadi kepala daerah itu tidak mudah, salah membuat kebijakan beresiko terhadap kelangsungan pembangunan daerah. “ tutur salah satu mantan Anggota Dewan Propinsi yang tidak ingin namanya disebutkan.
“ Justru dengan kehadiran sosok-sosok baru tersebut memberikan iklim yang segar diranah perpolitikan. Dan juga membuktikan bahwa keinginan untuk membangun daerah masih dimiliki dan tertanam dijiwa para generasi-generasi bangsa. Jadi, yang perlu diperhatikan itu adalah visi, misi, program-program kerja dan tentunya latar belakang mereka yang mendukung terlaksananya nilai-nilai tersebut jika terpilih menjadi kepala daerah. “ tambahnya.
Setiap sesuatu yang sudah direncanakan dan dikemas rapi tentunya berorienatsi pada kemampuan dalam melaksanakanya dan telah bercermin pada kemampuan diri masing-masing. Contoh yang mudah dan sederhana seperti keinginan untuk membuat kue, seseorang harus mengerti mengenai bahan-bahan campuran/adonan dan cara pembuatannya, jika ilmu yang dimiliki hanya sekadar bisa mencicipi tentunya kue tersebut tidak akan sesuai dengan selera dan orangpun akan enggan memakannya. Namun sebaliknya, jika orang itu paham dan mengerti tata cara pembuatannya, maka hasilnya-pun akan memuaskan dan orangpun akan senang dan memuji hasil kerjanya.

- Visi, Misi dan Program Kerja
 Jika agenda program kerja Cabup/Cawabup dinilai cocok dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah khususnya lagi bagi masyarakat, maka tidak ada salahnya menjatuhkan pilihan kepada Cabup/Cawabup tersebut. Ingat... mereka maju bukan sekadar lewat atau mengotori kertas suara pemilihan, namun dikarenakan kemantapan dalam penyusunan rencana-rencana kerja yang berimbang dengan SDM Cabup/Cawabup itu sendiri, yang nantinya akan dibantu oleh perangkat-perangkat pemerintah yang ada.
Amanah sebagai kepala daerah itu tidak seperti membuat kue, akan tetapi 100 kali lebih rumit. Setiap kebijakan, ide dan gagasan diperlukan pemikiran serta rencana yang benar-benar solid agar dapat direalisasikan secara efisien dan efektif. Ditunjang dengan komitmen yang tegas dan dukungan mayoritas dari masyarakat, maka tujuan awal yang mulia dari para Cabup/Cawabup akan tepat sasaran dan terealisasi dengan baik.
Program kerja yang disampaikan dan terkesan tidak bertele-tele, janganlah hanya disaat kampanye saja. Seperti kenyataan yang masih sering terjadi di berbagai daerah di tanah air, demontrasi meminta kemunduran kepala daerah dari kursi kepemimpinannya masih terdengar. Banyak masyarakat bahkan simpatisan yang kecewa karena janji-janji yang diteriakan saat kampanye berubah menjadi hembusan angin belaka.
“ Masyarakat saat sekarang adalah masyarakat yang pintar dan kritis, lebih melihat bukti bukan basa-basi. “ kata Dian Mahasiswi jurusan hukum yang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi ternama di Pontianak.
Perubahan pembangunan ke-arah lebih baik adalah cita-cita bersama yang sudah tertanam sejak zaman penjajahan dulu, mampu menjadi teladan yang baik dimata masyarakat dan bijaksana dalam pengambilan keputusan, haruslah dimiliki setiap pemimpin.
Jangan pernah menyia-nyiakan harapan yang tulus dari hati nurani masyarakat. Berpegang teguhlah pada Agama, Undang-Undang dan Pancasila niscaya menjadi pemimpin yang dicintai, pemimpin yang mewarisi ahklak yang baik akan terwujud. Aamiin.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host